Beberapa perusahaan mewajibkan pelaksanaan on the job training (OJT) bagi karyawannya. Hal ini dikarenakan OJT adalah salah satu kegiatan yang efektif untuk meningkatkan performa kerja karyawan.
Setelah mengetahui bagaimana langkah melaksanakan on the job training yang sukses, kini saatnya untuk mengetahui apa saja contoh on the job training yang bisa dipraktikkan di perusahaan Anda.
1. Pelatihan Instruksi Kerja
Praktik ini dimulai dari memberikan pemahaman kepada peserta tentang tujuan pekerjaan dan langkah-langkah apa saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Pelatih akan memberikan instruksi yang harus dilakukan karyawan. Pelatih juga akan memberikan gambaran skill apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
2. Training Bersama Rekan Kerja
Cara ini membuat karyawan baru menyerap ilmu dari rekan kerja yang juga melakukan jobdesk serupa dengan dirinya. Jenis training ini membantu karyawan membangun hubungan moral karena karyawan dibuat mengenal satu sama lain. Tapi di sisi lain, cara ini bisa membuat karyawan ketergantungan dan berakibat buruk pada produktivitas.
3. Job Shadowing
Tipe ini sangat umum dilakukan pada praktik OJT. Meski mirip dengan ‘Training Bersama Rekan Kerja’, tapi sebenarnya sedikit berbeda. Job shadowing memungkinkan karyawan yang mahir di bidang pekerjaannya menunjukkan bagaimana menyelesaikan sebuah pekerjaan kepada karyawan yang lebih baru, dan membiarkan karyawan baru mencobanya. Mereka juga sebanyak mungkin memberikan feedback dan sugesti kepada karyawan baru selama proses ini berlangsung.
4. Coaching
Coaching biasanya melatih seseorang untuk mampu menghasilkan performa yang lebih baik. Coaching lebih menjurus kepada memfasilitasi melalui bertanya, memberikan feedback dan berperan sebagai ahli.
Baca Juga: 5 Langkah On the Job Training (OJT) yang Sukses
5. Mentoring
Seorang mentor biasanya adalah seseorang yang memang sudah berpengalaman di bidangnya sehingga bisa menuntun, memberikan tips dan saran. Sehingga akhirnya bisa mempercepat proses belajar karyawan dan menghindari mereka dari membuat kesalahan-kesalahan yang bisa terjadi. Kuncinya: Berbagi pengalaman dan pengetahuan.
6. Rotasi Kerja
Rotasi kerja adalah strategi di mana pekerjaan karyawan akan ditukar, namun masih dalam perusahaan atau divisi yang sama. Dalam rotasi kerja, karyawan akan diminta mengerjakan tugas baru dalam jangka waktu tertentu sebelum kembali ke tugas/pekerjaan awal. Melalui strategi rotasi kerja, karyawan akan mendapatkan pengalaman dan keterampilan baru dengan mengambil tanggung jawab baru.
7. Committee Assignments
Committee assignments adalah dibentuknya komite yang berisikan karyawan unggul yang siap menerima tantangan seperti menyelesaikan sebuah masalah organisasi. Anggota komite ini akan bekerja sama untuk mencari jalan keluar sebuah masalah. Ini cara yang bagus dalam sebuah praktik OJT, karena karyawan baru bisa langsung mengasah daya pikir dan mendapatkan skill baru dari tugas komite tersebut.
On The Job Training (OJT) adalah program dari manajemen untuk para karyawannya agar memiliki kemampuan sesuai tuntutan posisinya, dan untuk meningkatkan produktivitas. Memang, tidak semua dari hasil daripada pelatihan bisa dilihat atau dirasakan dalam rentang waktu satu atau tiga bulan. Dedikasi terhadap kemajuan adalah kunci untuk perusahaan menjalankan program ini.
Melalui LMS OrangT Anda dapat memanfaatkan fitur On the Job Training (OJT) sebagai bagian dari pelatihan perusahaan Anda. Melalui fitur ini Anda dapat memberikan pelatihan secara mendetail dan meningkatkan skill karyawan Anda secara cepat.
(Dikutip dari berbagai sumber)