Membuat materi yang efektif dan baik tentu membutuhkan kemampuan yang baik pula, khususnya jika perusahaan memutuskan untuk mengadakan pelatihan sendiri, tanpa bantuan dari perusahaan penyelenggara pelatihan. Yang paling penting diperhatikan dalam membuat materi pelatihan adalah, apakah materi tersebut telah sesuai dengan target dan tujuan diadakannya pelatihan, serta apakah dapat dimengerti dengan mudah oleh peserta pelatihan. Jika materi pelatihan mudah dimengerti, maka peserta pelatihan dapat lebih mudah menyerap materi pelatihan tersebut. Pada akhirnya, ketika pelatihan selesai dan mereka harus kembali bekerja, para karyawan itu dapat menerapkan apa yang diberikan saat pelatihan dengan baik.
Agar materi pelatihan dapat lebih efektif, tentu saja trainer harus benar-benar memahami kebutuhan karyawan. Pemilihan trainer harus benar-benar selektif, agar sesuai dengan kebutuhan. Trainer yang tepat adalah orang yang benar-benar mengerti akan permasalahan yang dihadapi, juga apa yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan. Dengan begitu, maka dia akan mampu untuk membuat materi pelatihan yang tepat.
Baca Juga: Tips Membuat Materi Pelatihan yang Baik untuk Karyawan
Berikut hal yang perlu diperhatikan untuk membuat materi pelatihan yang efektif dan baik, yaitu:
1. Membuat catatan penting mengenai kebutuhan pelatihan untuk para karyawan perusahaan. Catatan ini misalnya mengenai masalah-masalah yang dihadapi di dalam lingkungan kerja, yang sering ditemui di antara para karyawan. Semakin tajam permasalahan yang dihadapi, maka materi pelatihan yang dibuat juga akan semakin fokus untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan demikian, penyusunan materi pelatihan akan semakin lebih mudah.
2. Buat materi pelatihan yang sesuai kebutuhan. Sesuai kebutuhan di sini, selain sesuai dengan permasalahan yang dihadapi atau tujuan pelatihan yang ingin dicapai, juga disesuaikan dengan karakteristik para karyawan yang akan mengikuti pelatihan. Ada karyawan perusahaan yang karakteristikanya serius dan tidak suka basa-basi, tapi ada juga karyawan perusahaan yang senang bercanda dan lebih santai. Materi pelatihan yang sesuai dengan karakteristik karyawan tentu akan lebih mudah dipahami oleh para karyawan yang bersangkutan.
3. Melibatkan peserta pelatihan. Pelatihan karyawan yang hanya bersifat satu arah dapat membuat peserta pelatihan cepat bosan. Untuk itu, para peserta harus dilibatkan dalam pelatihan. Trainer harus membuat materi pelatihan yang memungkin peserta pelatihan lebih terlibat, misalnya dengan melakukan permainan, simulasi, atau tanya jawab.Bottom of Form Jika peserta pelatihan banyak dilibatkan, maka mereka akan semakin memahami materi pelatihan yang diberikan.
4. Membuat alat pendukung (handout). Walaupun trainer akan berperan penting dalam menyampaikan materi pelatihan, namun handout akan membantu peserta pelatihan dalam mengikuti pelatihan tersebut. Isi handout ini tidak perlu detail, cukup mengenai hal-hal terpenting yang disampaikan saat pelatihan.
(Dikutip dari berbagai sumber)