Menjalankan proses pembelajaran online bukannya tanpa tantangan. Sama seperti proses pembelajaran tatap muka, pembelajaran online juga memiliki banyak tantangan. Akan tetapi, tentu saja setiap tantangan memiliki solusinya masing-masing.
Berikut tantangan dan solusi yang dihadapi dalam pelaksanaan sistem e-learning:
1. Terbatas Akses Perangkat
Guru dan siswa yang berada di kota besar dan populer mungkin bisa menjalankan pembelajaran online dengan mudah. Sayangnya, kemudahan tersebut tidak tersebar merata di semua wilayah Indonesia. Beberapa daerah masih kesulitan untuk mengakses internet. Khususnya di wilayah desa dan pedalaman Indonesia. Selain itu, tidak semua keluarga memiliki perangkat yang diperlukan. Baik komputer maupun smartphone. Umumnya, keterbatasan ini dialami oleh keluarga dari kalangan menengah ke bawah. Seorang pengajar tentu saja perlu mempertimbangkan hal ini dan membuat penyesuaian. Sehingga, setiap anak bisa mendapatkan kesempatan belajar yang sama.
2. Adanya Distraksi dan Gangguan
Perbedaan paling jelas antara pembelajaran jarak jauh dan tatap muka adalah lingkungan belajar. Pembelajaran tatap muka dilaksanakan di sekolah dengan suasana yang sudah dijaga agar kondusif. Sementara pembelajaran online umumnya dilaksanakan di rumah. Yang tentu saja memiliki distraksi yang tidak terhindarkan. Baik distraksi berupa suara, pandangan, kegiatan, dan berbagai distraksi lainnya. Sehingga, siswa agak sulit untuk menjaga fokusnya dalam belajar. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat melakukan beberapa penyesuaian. Atau mengembangkan metode pembelajaran online yang interaktif. Sehingga, siswa bisa tetap fokus menerima materi pelajaran.
3. Tidak Terbiasa dengan Teknologi
Proses belajar mengajar umumnya dilakukan secara tatap muka. Sehingga, proses pembelajaran dengan sistem e-learning masih terasa aneh. Baik bagi guru, siswa, maupun pihak lain yang berkaitan dalam proses belajar. Meskipun begitu, bukan berarti proses belajar online tidak mungkin dilakukan. Untuk itu, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar perlu membiasakan diri dengan teknologi. Baik guru, siswa, ataupun orang tua siswa.
Baca Juga: E-Learning Solusi untuk Pendidikan
4. Sulit untuk Interaktif
Selanjutnya dari pembelajaran online adalah proses belajar yang kurang interaktif. Kesulitan ini bisa datang dari guru maupun siswa. Misalnya, siswa yang belum terbiasa jadi enggan untuk bertanya secara langsung. Atau bingung bagaimana harus bertanya kepada guru. Di lain sisi, guru yang belum terbiasa dengan aplikasi untuk pelajaran terkesan memberikan materi satu arah. Atau bahkan lupa untuk memberi kesempatan bertanya kepada siswa. Beberapa guru bahkan ada yang hanya memberikan tugas dan nilai saja tanpa mengadakan video conference online.
Untuk mengatasi hal ini, diperlukan langkah inisiatif dari guru pengajar. Misalnya dengan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa di antara jeda materi. Atau dengan menghimbau siswa memanfaatkan fitur chat untuk menyampaikan pertanyaan.
5. Siswa yang Bermain-Main
Masa-masa sekolah memang seringkali diisi dengan bermain-main. Baik pada jenjang sekolah awal ataupun lanjutan. Apalagi di kelas online yang tidak diawasi guru secara langsung. Karena itu, guru dan orang tua perlu berkoordinasi untuk meminimalisir hal tersebut.
Salah satu LMS yang mempunyai fitur yang ada diatas adalah OrangT. Jika Anda ingin lebih mengetahui fitur-fitur OrangT lebih lengkap, silahkan hubungi kami.
(Dikutip dari berbagai sumber)
Baca Juga : E-Learning Solusi untuk Pendidikan