Semua perusahaan tentunya ingin meningkatkan inovasi karyawan agar senantiasa mampu menghasilkan terobosan baru dan memecahkan berbagai kebutuhan konsumen. Tentunya inovasi tidak datang begitu saja, melainkan melalui berbagai proses serta stimulus yang sesuai. Semakin banyak pengetahuan tentang suatu hal, semakin banyak juga data yang bisa diolah. Serta apabila memiliki kepekaan atau rasa terhadap suatu fenomena tertentu, akan memudahkan dalam menangkap nilai darinya. Kedua unsur ini penting dimiliki karyawan.
Ada berbagai cara untuk mampu melatih serta mengondisikan mereka agar senantiasa mau menambahkan bekal ilmu serta kepekaan sekitarnya. Yaitu dengan melakukan berbagai pelatihan, simulasi, serta memberikan kesempatan terjun di lapangan. Dari sana para karyawan akan menemui berbagai fenomena, permasalahan, serta cara unik dalam memecahkannya.
Social Learning Membentuk Kreativitas
Pada dasarnya setiap manusia memiliki kecenderungan untuk belajar. Baik itu ketika ia berinteraksi dengan orang lain maupun ketika sedang menempuh sistem pendidikan. Salah satu bentuknya adalah proses meniru. Pada praktiknya di lapangan, banyak sekali proses belajar serta pengembangan diri dilakukan oleh karyawan setelah melihat contoh dari orang ahli atau bosnya. Terlebih lagi apabila diberikan kesempatan untuk mencoba, diberikan apresiasi, dan dibangunkan budayanya. Termasuk dalam upaya problem solving berbagai permasalahan pekerjaan.
Salah satu langkah meningkatkan inovasi karyawan adalah melatih kreativitasnya terlebih dahulu. Ketika mampu mengoptimalkan berbagai potensi sumber daya di sekitarnya, tentunya nanti juga mampu memberikan terobosan baru bagi perusahaan. Untuk menunjangnya harus disusun social learning sesuai dengan kebutuhan perusahaannya.
Baca Juga: Manfaat Strategi Pelatihan Dengan Gamification
Pelatihan dan Training Era Digital
Idealnya social learning harusnya dilakukan secara langsung melalui proses interaksi secara alamiah. Namun ketika menyadari bahwa lingkungan interaksi tidak hanya bertatap muka secara langsung, bisa lebih dioptimalkan lagi menggunakan perangkat digital. Salah satunya menggabungkan antara belajar mandiri serta pertemuan atau diskusi langsung di kelas. Karena social learning berbasis pada pengalaman dan proses meniru, alangkah baiknya ketika berdialog dengan pembicara ahli, lebih ditekankan pada pengalaman serta upaya mengatasi berbagai masalah. Dengan demikian karyawan akan lebih merasa dekat, serta kongkret bagaimana solusi atas permasalahan tertentu, untuk menstimulus dan meningkatkan inovasi karyawan.
Memanfaatkan LMS
Pembelajaran digital sulit berhasil ketika tidak dibarengi dengan sistem manajemen yang baik. Karena berbagai input data, pengelolaan sistem informasi, serta proses evaluasinya sedikit berbeda dari cara konvensional. Apabila perusahaan kerepotan mempersiapkannya, bisa menggunakan LMS OrangT.
LMS OrangT sendiri adalah sebuah platform penyedia layanan untuk memudahkan pengelolaan pembelajaran atau pelatihan bagi perusahaan ketika ingin meningkatkan inovasi karyawan. Sistem pengelolaannya berbasis cloud, sehingga memudahkan perusahaan, karyawan, dan peserta pelatihannya mengakses berbagai materi serta hasil evaluasi.
(Dikutip dari berbagai sumber)
Baca Juga : Manfaat Strategi Pelatihan Dengan Gamification