Sumber foto: HR Daily Advisor
E-learning semakin dikenal sebagai salah satu cara mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-negara maju maupun berkembang. Banyak orang menggunakan istilah berbeda-beda tentang e-learning, namun pada prinsipnya e-learning merupakan pembelajaran yang menggunakan jasa elektronik sebagai media dan alat bantunya.
Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-line learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning. E-learning merupakan suatu konsep belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke pembelajar dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain serta peralatan elektronik lainnya yang dapat menunjang proses pembelajaran. Namun dari kebanyakan pendapat e-learning selalu diidentikkan dengan penggunaan internet sehingga memungkinkan terjadinya pembelajaran jarak jauh dan tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Dan kaitannya dengan hal tersebut dapat diartikan bahwa e-learning merupakan sebuah strategi baru dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan era digital informasi.
E-learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus hadir secara fisik di kelas. Pembelajar bisa berada di Kota X, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.
Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan internet yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di lembaga pelatihan, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.
E-learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer maupun laptop. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia dan koneksi internet ataupun intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
Baca juga: Manfaat E-learning untuk Pembelajaran Di Era Digitalisasi
(Dikutip dari berbagai sumber)
Baca Juga : Pelatihan Dengan Menerapkan E-learning