Pemerintah menegaskan bahwa kebijakan untuk beraktivitas produktif di rumah perlu dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona atau penyakit Covid-19. Salah satunya adalah work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.
Bagi sebagian orang mungkin cukup asing dengan work from home atau bekerja dari rumah. Salah satu kekhawatirannya adalah sulit berkoordinasi dengan rekan kerja. Dengan kecanggihan teknologi, hal ini bukan masalah. Ada beberapa layanan video conference yang bisa Anda gunakan untuk berkoordinasi dengan rekan kerja.
baca juga: 8 Pekerjaan yang Bisa Dikerjakan dari Rumah atau WFH (Work From Home)
Berikut beberapa layanan video conference yang mudah digunakan dan gratis untuk pembelajaran online maupun rapat online.
1. Microsoft Teams (Download)
Layanan dari Microsoft termasuk sangat lengkap karena segmen penggunanya sudah di tahap yang akrab dengan teknologi. Meksipun begitu, Microsoft Teams termasuk yang memiliki tampilan atau antarmuka mudah digunakan.
Kelebihan layanan ini adalah memiliki fitur yang lengkap dan terintegrasi langsung ke aplikasi Office 365. Jadi sudah mendukung produktivitas yang membutuhkan kolaborasi. Sayangnya untuk mengakses layanan Office 365 pengguna juga harus sudah berlangganan lisensi aplikasi di dalamnya.
Semenjak wabah Corona, Microsoft juga sudah menggratiskan layanan video conference untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh. Jadi fitur video conference tetap bisa digunakan tanpa berlangganan.
2. Skype (Download)
Skype menjadi salah satu layanan populer yang bisa Anda gunakan untuk saling berkomunikasi melalui video call. Tidak hanya secara one on one, layanan milik Microsoft ini juga bisa digunakan untuk melakukan conference call dengan banyak orang sekaligus.
Untuk melakukan video call secara berkelompok, Skype memungkinkan 50 pengguna untuk bergabung sekaligus dalam sebuah sesi percakapan.
3. Zoom (Download)
Aplikasi Zoom sangat sesuai untuk kegiatan pembelajaran online. Tersedia dukungan untuk jumlah peserta belajar mengajar lebih dari 20 orang. Kemudian fitur conference tool bisa digunakan oleh setiap peserta, tidak hanya host atau admin.
Beberapa fitur yang bisa digunakan adalah, chat/video chat, screen sharing dan whiteboard untuk kolaborasi, record meeting atau merekam sesi video conference, dan absensi peserta.
4. Google Hangouts Meet (Download)
Layanan Google Hangouts Meet memungkinkan Anda untuk berkomunikasi dengan rekan kerja melalui video call.
Google Hangouts Meet memungkinkan Anda untuk menggelar sebuah rapat secara online yang melibatkan hingga 350 peserta. Bahkan, platform ini juga dapat menyiarkan live streaming kepada 100 ribu penonton.
Kelebihan lain dari Google Hangouts Meet adalah Anda bisa menggunakan aplikasi ini dari berbagai perangkat. Mulai dari PC, laptop, atau smartphone sekalipun.
Selama masa tanggap virus corona, Google Hangouts Meet menawarkan layanan secara gratis.
5. Webex (Download)
Webex adalah layanan video conference milik Cisco, perusahaan jaringan dan infrastruktur internet ternama. Jumlah partisipan maksimal yang bisa masuk ke dalam sebuah panggilan video conference bervariasi, tergantung paket berlangganannya. Namun, jumlah maksimalnya bisa sampai 100 orang.
Fitur di layanan Webex mencakup screen sharing, dukungan Google Assistant dan Google Home Hub, fitur papan virtual untuk menggambar, fitur pengunggah dokumen, hingga fitur untuk merekam percakapan video.
6. Slack (Download)
Slack jadi aplikasi alternatif yang bisa Anda gunakan untuk melakukan conference video dengan rekan kerja. Sayangnya fitur optimal dari Slack baru bisa dinikmati di versi berbayar.
Pasalnya, panggilan video pada versi gratis hanya bisa digunakan untuk panggilan ke satu orang saja. Kelebihan lain pada versi gratis dari Slack adalah adanya penyimpanan cloud yang bisa Anda gunakan.
7. Discord (Download)
Discord memiliki layanan voice chat dan video chat. Discord memiliki tampilan yang lebih menarik dengan adanya sticker dan emoji. Discord termasuk mudah digunakan dan bsia diakses lewat laptop, komputer, dan smartphone. Penggunanya juga bisa mengakses lewat apliaksi yang diunduh atau via browser di perangkat mereka
Baca Juga : Tantangan Knowledge Management dalam Learning Management System (LMS)