Evaluasi pelatihan dan pengembangan karyawan sama pentingnya dengan perencanaan dalam setiap kegiatan atau program. Ada beberapa model evaluasi, namun yang paling populer adalah model evaluasi yang dikembangkan pakar evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM, Donald Kirkpatrick.
Dalam model Evaluasi Kirkpatrick ini, ada 4 tahapan yang dilakukan sebagai bagian dari proses evaluasi, yakni:
1. Tahap Reaksi
Dalam tahap ini evaluasi bertujuan mencari tahu seberapa penting program pelatihan dan pengembangan yang telah dilajukan bagi karyawan. Evaluator akan mengukur keterlibatan karyawan selama program berlangsung, tingkat keaktifan mereka, bagaimana reaksi karyawan terhadap materi program. Untuk itu, evaluator perlu menyusun sejumlah pertanyaan yang tepat untuk memancing umpan balik yang diharapkan. Misalnya, apa saja kelebihan dan kekurangan dari program pelatihan dan pengembangan yang baru saja Anda ikuti, apakah Anda mendapatkan manfaat dari program ini, dan seterusnya.
2. Tahap Pembelajaran
Tahap evaluasi ini berupaya menggali informasi bagaimana karyawan bisa meningkatkan keahlian, sikap, pengetahuan, kepercayaan diri, dan komitmen mereka dalam melakukan pekerjaannya dari program pelatihan dan pengembangan yang diikuti. Cara yang paling umum untuk mengevaluasi hal ini adalah dengan memberikan tes di awal dan di ahkir masa program. Dengan membandingkan hasilnya, akan terlihat apakah ada peningatan atau perubahan ke arah yang diharapkan dari karyawan.
3. Tahap Perilaku
Evaluator akan melihat seberapa jauh karyawan mengaplikasi hasil program pelatihan dan pengembangan karyawan yang mereka ikuti ke dalam pekerjaannya sehari-hari di tempat kerja. Proses ini perlu waktu panjang pascaprogram, bisa berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
4. Tahap Hasil
Hasil yang dimaksud dalam tahapan ini adalah efek yang dikehendaki oleh perusahaan dari program pelatihan dan pengembangan karyawan. Hasil yang diukur adalah pencapaian individu masing-masing karyawan dan pencapaian perusahaan secara keseluruhan.
Penguasaan keterampilan dan pengetahuan oleh karyawan semakin penting bagi setiap perusahaan saat ini. Program pelatihan dan pengembangan secara berkala menjadi cara termudah untuk mengembangkan dan meningkatkan modal intelektual perusahaan. Mempekerjakan karyawan yang terlatih juga akan menekan pembiayaan. Karyawan yang menguasai pekerjaannya otomatis lebih besar kinerjanya, lebih baik dalam melibatkan dirinya di lingkungan kerja, yang artinya juga akan meningkatkan reputasi perusahaan pada akhirnya.
Dengan adanya software LMS, Perusahaan bisa dengan mudah mengontrol karyawan saat melakukan pelatihan dan pengembangan, dari saat perencaan hingga tahap evaluasi lebih efektif dan efisien dengan software LMS OrangT.
Baca Juga: Metode Efektif Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
(Dikutip dari berbagai sumber)
Baca Juga : Metode Efektif Pelatihan dan Pengembangan Karyawan