Pengertian E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu.
Penyajian e-Learning berbasis web memungkinkan informasi perkuliahan menjadi real time dan bersifat interaktif. Dalam sistem e-Learning aktifitas perkuliahan ditawarkan untuk bisa melayani seperti perkuliahan biasa (Somantri 2004).
e-Learning membutuhkan standarisasi untuk menjamin akuntabilitas konten pembelajaran. Banyak penyedia konten e-Learning tidak memperhatikan standarisasi pendistribusian konten e-Learning. Menurut Djuniadi (2006), model pembelajaran e-Learning harus memenuhi standarisasi sebagai berikut :
- Interoperability, yaitu sistem tidak mengalami data tidak ditemukan ketika digunakan.
- Reusability, yaitu sistem yang dibangun memiliki konten atau materi yang senantiasa dapat digunakan terus–menerus.
- Manageability, yaitu sistem yang dibangun mampu mengelola informasi tentang mahasiswa dan mata kuliah dengan baik. Data tersebut dapat ditelusur kembali dan didapatkan data yang benar.
- Accessibility, sistem yang dibangun mempunyai layanan akses yang diberikan kepada mahasiswa berperan dengan baik. Sehingga mahasiswa dapat memperoleh materi dengan benar dan dapat dilakukan sembarang waktu
- Durability, sistem yang dibangun tidak mengalami keusangan atau dengan kata lain sistem tersebut senantiasa up to date.
Salah satu standard dalam pendistribusian e-learning yang dikeluarkan oleh ADL (Advanced Distributed Learning) adalah SCORM (Shareble Content Object Reference Model) Standarisasi ini memungkinkan pertukaran objek pembelajaran antara LMS yang satu dengan yang lainnya, sehingga konten pembelajaran tersebut dapat digunakan terus menerus (reusability) dengan memperbaharui isi tanpa membuat dari awal lagi (Bohl 2002).
SCORM (Shareable Content Object Reference Model) adalah standar pendistribusian paket e-Learning yang dapat digunakan untuk menampung berbagai spesifikasi dan standar untuk konten e-Learning berbasis web dengan mengacu pada interoperability, accesibility, dan reusability (Rice 2006). Tujuan dari SCORM adalah sebuah upaya untuk mulai menyeragamkan pengembangan sistem e-Learning berbasiskan teknologi web yang disebut Learning Management Systems (LMS). SCORM menggunakan pendekatan object oriented dan memandang bahwa setiap learning objectatau content object sebagai sekumpulan objek yang dapat disatukan untuk membangun suatu sistem yang lebih besar.
Tujuan dari SCORM adalah sebuah upaya untuk mulai menyeragamkan pengembangan sistem e-Learning berbasiskan teknologi web yang disebut Learning Management Systems (LMS). SCORM menggunakan pendekatan object oriented dan memandang bahwa setiap learning object atau content object sebagai sekumpulan objek yang dapat disatukan untuk membangun suatu sistem yang lebih besar.
sumber:
Somantri, M. 2004. Implementasi e-Learning di Teknik Elektro FT Undip. Jurnal Transmisi. 8(2):28-30.
Djuniadi, Sihotang, B., Sukarno, P. 2003. Perkembangan Teknologi e-Learning. Makalah disajikan pada Seminar e-Learning di Perguruan Tinggi. ITB. Bandung.
Bohl, O., Schellhase, J., Sengler, R., Winan, U. 2002. The Sharable Content Object Reference Model (SCORM) – A Critical Review. Proceedings of the International Conference on Computers in Education. IEEE.
Baca Juga : 7 Layanan Video Conference Gratis untuk Work from Home