Bagaimana prinsip kerja coaching? Apakah Anda pernah berada dalam posisi sebagai pemimpin/leader? Menurut Anda bagaimana seorang pemimpin bertanggungjawab memimpin timnya? Menjadi pemimpin tentu bukan hal yang mudah. Elemen utama dalam kepemimpinan adalah kemampuan dan keahlian memberikan pelatihan. Dengan melatih timnya, seorang pemimpin dapat menjalankan dan menyeimbangkan 2 fungsi utama mereka yaitu memimpin (leading) dan mengelola (managing).
Pelatihan seperti coaching adalah tipe pelatihan yang cocok. Mengapa demikian? Karena coaching dapat membantu anggota tim untuk menghadapi realitas lingkungan pekerjaan, membantu tim menyelesaikan kendala-kendala untuk mencapai kinerja yang optimal serta membentuk karyawan Anda lebih independen.
Baca Juga: Pahami Perbedaan Mentoring and Coaching
Jadi, bila Anda bingung bagaimana cara memberikan coaching untuk karyawan Anda. Ketahui 3 prinsip penting dalam proses coaching yakni:
1. Seni Bertanya
Dalam proses coaching, porsi berbicara coach adalah 20% dan 80% untuk karyawan/coachee. Oleh karena porsi berbicara tersebut maka coach harus lihai dalam memberikan pertanyaan. Kriteria pertanyaan yang berbobot adalah:
- Merupakan hasil mendengarkan
- Bersifat terbuka (open-questioning)
- Membantu karyawan mengamati dirinya
- Merangsang karyawan untuk merangkai ide
Prinsip dasar coaching adalah menggali kemampuan diri dari coachee (dalam hal ini karyawan) dengan bertanya maka dari pertanyaan tersebut coach membantu melakukan pengamatan terhadap masalah yang ujungnya menimbulkan kesadaran diri untuk melakukan perubahan.
2. Seni Mendengarkan
Mendengarkan aktif adalah kata kuncinya. Semua pemimpin pasti tahu betapa sulitnya mendengarkan, lebih mudah untuk bericara dibandingkan untuk menyimak. Maka syarat pertama untuk bisa mendengarkan adalah kesabaran. Anda menahan diri untuk tidak memotong pembicaraan, sabar untuk tidak memberikan solusi. Dalam mendengarkan, sebagai coach Anda dituntut bukan hanya mendengar namun menyimak apa yang dijawab oleh karyawan Anda agar Anda dapat mencerna pesan si pembicara.
3. Seni Menangkap Kata Kunci
Hal terakhir yang penting dikuasai dalam sebuah sesi coaching adalah ketrampilan menangkap kata kunci selama karyawan Anda berbicara. Kata kunci bisa berarti satu kata atau gabungan beberapa kata/frase. Tujuan mengapa perlu memiliki ketrampilan tersebut agar Anda bisa memahami isi cerita untuk kemudian mengajukan pertanyaan lebih lanjut. Ciri-ciri kata kunci sebagai berikut:
- Muncul berulang, lebih dari satu kali
- Disampaikan dengan tiba-tiba berbeda: melambat, meninggi atau datar
Jadi, inilah ke-3 hal ini perlu diingat oleh pemimpin saat melakukan coaching terhadap timnya agar hasil dari coaching memuaskan dan efektif bagi karyawan.
Salah satu Learning Management System (LMS) yang menyediakan coaching and mentoring adalah OrangT-Collaborative Learning. Dengan OrangT, Anda dapat melakukan coaching and mentoring bagi karyawan Anda dengan efektif dan efisien.
(Dikutip dari berbagai sumber)
Baca Juga : Pahami Perbedaan Mentoring and Coaching