Blended learning adalah gabungan dari pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring. Metode pembelajaran ini membuat aktivitas belajar tetap menghadirkan interaksi meskipun menggunakan teknologi. Ini bisa menjadi pilihan apabila perusahaan Anda belum terlalu yakin untuk menggunakan pembelajaran online sepenuhnya.
Pelatihan online dan pelatihan tatap muka memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Inilah yang mendasari terbentuknya blended learning. Kekurangan pelatihan tatap muka adalah waktu dan tempat pelatihan yang tidak fleksibel serta berisiko mengganggu jam kerja. Tapi pelatihan tatap muka memungkinkan peserta untuk dapat bertanya dan langsung mendapat jawaban dari instruktur serta interaksi sosial yang lebih besar. Sebaliknya, pembelajaran online memang tidak terbatas waktu dan tempat. Tapi, feedback yang didapatkan mungkin dapat tertunda karena tidak bertatap muka.
Blended learning membuat kelebihan dan kekurangan itu saling melengkapi. Menurut American Society and Training Development, ketika kembali bekerja, karyawan akan lupa 90% keterampilan yang mereka pelajari dari pelatihan. Menggunakan blended learning untuk pelatihan perusahaan dapat membuat karyawan tidak hanya mengingat konten, tapi juga mampu menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari.
Berikut tips membuat elearning yang efektif untuk metode blended learning:
1. Maksimalkan Konten Visual
Blended learning terdiri dari 70% elearning. Karena itu, Anda harus membuat materi atau konten yang interaktif. Misalnya, kuis, polling, video tutorial, audio review, dan lainnya. Visual memiliki peran penting dalam pembelajaran online, otak manusia dapat memproses gambar 60000 kali lebih cepat daripada teks. Dan 90% informasi dikirim ke otak dalam bentuk visual. Selain itu, Anda dapat mendukung pemahaman karyawan tentang konsep atau materi yang sulit dipahami dengan bantuan visual.
2. Gamifikasi
Agar pelatihan terasa menyenangkan dan lebih melibatkan peserta, Anda dapat memasukkan gamifikasi di dalamnya. Bermain sambil belajar tentu akan terasa lebih menyenangkan bagi peserta. Bentuknya dapat berupa challenges, scores, instant feedback, dan competition. Gamifikasi dapat memacu peserta untuk semangat mengikuti pelatihan dan mencapai skor tertinggi.
3. Materi yang Komprehensif
Blended learning mendukung pembelajaran mandiri. Ini berarti peserta tidak didampingi instruktur ketika belajar. Untuk itu, Anda harus memberikan materi pelatihan yang lengkap dan mampu menjawab kebingungan peserta. Anda dapat memberikan contoh-contoh sederhana dan berkaitan dengan pekerjaan sehari-hari. Agar peserta pelatihan menjadi lebih paham dan mengerti bagaimana mengaplikasikan materi pelatihan dalam kehidupan nyata.
Materinya tidak harus selalu berbentuk video, bisa juga gambar, ilustrasi, atau artikel. Pastikan Anda menyusun materinya secara ringkas namun tetap berkualitas.
Baca Juga: Keunggulan Menggunakan Metode Gamifikasi untuk Pelatihan
(Dikutip dari berbagai sumber)
Baca Juga : Keunggulan Menggunakan Metode Gamifikasi untuk Pelatihan